Abunawas terkenal sebagai orang yang kaya. Pada suatu hari, dia pergi ke ruangan seorang direktur perusahaan bersama pengacaranya. Sesampainya di sana, dia banyak berbicara dengan direkturnya, sementara pengacaranya duduk di ujung ruangan.
Abunawas berkata kepada direkturnya "Saya berani bertaruh Rp 10 juta, saya bisa menggigit kedua mata saya sendiri!"
Sang direktur terperangah, tetapi kemudian setuju dengan taruhan tersebut karena menganggapnya mustahil.
Abunawas tertawa, melepas kaca matanya dan menggigitnya.
Sang direktur membantah keras bahwa hal itu berbeda dengan menggigit mata sendiri. Abunawas menyerah dan menyerahkan Rp 10 juta.
Abunawas kemudian menantang bertaruh lagi dengan nilai yang lebih besar, yaitu Rp 50 juta. Abunawas mengatakan bahwa dia bisa berdiri di atas meja sang direktur, buang air kecil, dan seluruhnya akan masuk ke dalam botol kosong yang diletakkan di lantai, tanpa tercecer sedikitpun.
Berpikir bahwa hal itu juga mustahil, sang direktur segera menyetujuinya. Dia mengosongkan meja kerjanya dari dokumen dan alat tulis.
Abunawas berdiri di atas meja, mulai mengarahkan air kencingnya ke arah botol. Tetapi bahkan tidak ada setetespun yang berhasil masuk ke dalam botol. Sebagian besar malah tercecer di atas meja.
Sang direktur tertawa keras-keras, sambil mengejek Abunawas.
Sementara sang pengacara terlihat sangat pucat menunggu di pojok ruangan. Dia terlihat seperti sedang sakit. "Apakah Anda baik-baik saja?" tanya sang direktur saat melihatnya.
"Tidak!", jawab sang pengacara. "Dalam perjalanan ke sini, dia bertaruh Rp 1 miliar dengan saya. Bahwa dia bisa mengencingi meja Anda dan Anda akan tertawa-tawa karenanya!"